Bom Bunuh Diri Meledak di Sebuah Acara Pernikahan di Kabul, Afganistan

Senin, 19 Agustus 2019 | 07:35
india tv

ilustrasi Bom bunuh di dalam sebuah masjid di Kota Khost Afganistan, menewaskan puluhan orang, Jumat (23/11/2018)

Sosok.id - Insiden mom bunuh diri terjadi ditengah-tengah pesta pernikahan di wilayah Kabul, Afganistan

Sebanyak 63 orang tewas ketika pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya dalam acara pesta pernikahan yang berlangsung di Kabul, Afghanistan.

Ledakan yang berlangsung di kawasan barat pada Sabtu malam (17/8/2019) itu terjadi di tengah perundingan tahap akhir antara Amerika Serikat (AS) dengan Taliban.

Dilansir AFP Minggu (18/8/2019), Taliban membantah bertanggung jawab atas bom bunuh diri yang menjadi serangan mematikan di ibu kota Afghanistan itu dalam beberapa bulan terakhir.

Baca Juga: Pria Ini Nekat Cabuli Gebetannya Lantaran Wanita Incarannya Itu Hendak Dilamar Orang Lain

"Di antara korban tewas terdapat perempuan dan anak-anak," beber Nasrat Rahimi, juru bicara kementerian dalam negeri yang menambahkan, ada 182 orang terluka, dikutip dari Kompas.com.

Pesta pernikahan di Afghanistan merupakan peristiwa epik dan meriah, di mana ratusan, atau bahkan ribuan tamu datang dan merayakan selama berjam-jam.

Dalam gambar yang kemudian menjadi viral, aula pesta berubah menjadi tragedi dengan baju robek, topi, sandal, maupun botol air mineral berserakan dan bersimbah darah.

Mohammad Farhaq yang saat itu berada di aula mengungkapkan dia tengah berada di sisi perempuan (karena pria dan perempuan dipisah) ketika mendengar ledakan dari bagian pri.

Selama sekitar 20 menit, aula penuh dengan asap.

Baca Juga: KM Mina Sejati Dikabarkan DIbajak Oleh 3 ABK, TNI AL Kerahkan Pasukan Untuk Melakukan Pengejaran

"Semua orang berlari keluar berteriak dan menangis. Hampir semua di bagian pria tewas atau terluka," katanya, dikutip dariKompas.com.

Dua jam setelah ledakan, Farhaq mengatakan jenazah mulai dikeluarkan.

Suasana pilu terlihat ketika ada pria dengam pakaiannya bersimbah darah mencari saudaranya.

Sementara salah satu tamu kepada Tolo News menuturkan ada sekitar 1.200 orang yang diundang.

"Serangan ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan," kecam Kepala Eksekutif Afghanistan Abdullah Abdullah, dikutip dariKompas.com.

Baca Juga: 7 Fakta Diktator Jerman Adolf Hitler, Pemimpin yang Sempat Jadi Gelandangan dan Punya Penyakit Kelamin

Kelompok pemberontak secara teratur menyerang pesta pernikahan karena merupakan target paling mudah dengan polisi jarang melakukan pengamanan di sana.

Pada 12 Juli, enam orang tewas bom bunuh diri menghantam pesta di Nangarhar, dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab.

Ekspektasi meningkat setelah AS menyiratkan bakal menarik 14.000 tentara yang bermarkas di Afghanistan setelah konflik yang berlangsung selama dua dekade.

Sebagai gantinya, Taliban menyatakan bakal memberikan jaminan keamanan, termasuk berjanji tidak akan menjadikan Afghanistan sebagai persembunyian jihadis.

Baca Juga: Foto Tersangka Pelempar Bensin dalam Insiden Demo Mahasiswa di Cianjur Beredar di WhatsApp, Orang Tua Minta Maaf

Kesepakatan itu bisa membuat Washington keluar dari perang terlama yang mereka jalani, namun analis tidak yakin bakal segera memberikan kedamaian di sana.

Warga lokal mengaku takut jika Taliban kembali berkuasa.

Seperti mencabut hak bagi perempuan, atau malah membuat negara itu terbenam dalam perang saudara brutal.

( Ardi Priyatno Utomo )

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pesta Pernikahan di Afghanistan Diguncang Bom Bunuh Diri, 63 Orang Tewas"

Tag

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber Kompas.com