Sosok.id - Sudah sepekan sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama virus corona di Indonesia.
Didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Jokowi mengumumkan 2 warga negara Indonesia (WNI) positif corona di Istana Kepresidenan pada Senin (2/3/2020).
Kala itu, Menkes Terawan menyebut bahwa kedua pasien yang kini disebut sebagai kasus 01 dan 02 adalah warga Depok.
Mereka tertular Covid-19 setelah melakukan kontak dengan warga Jepang yang dinyatakan positif saat mengunjungi Malaysia setelah meninggalkan Indonesia.
Baca Juga: Kabar Gembira! Pemerintah Tambah 4 Hari Libur untuk Tahun 2020, Benarkah Karena Wabah Virus Corona?
Pengumuman ini sempat membuat masyarakat heboh karena takut tertular virus corona.
Bahkan masyarakat langsung berbondong-bondong memborong masker dan hand sinitizer untuk antisipasi.
Walaupun terdengar mematikan, namun tingkat kesembuhan pasien virus corona sangat tinggi.
Melansir dari Tribunnews, menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tingkat kesembuhan pasien yang dinyatakan positif corona mencapai 97 persen.
Tapi, hingga kini pasien kasus 01 dan 02 di Indonesia masih belum sembuh sejak dinyatakan positif.
Setelah mendapatkan perawatan intensif selama sepekan, pasien yang diketahui adalah pasangan ibu dan anak itu masih belum sembuh juga.
Juru bicara pemerintah untuk penanggulangan wabah virus corona, Achmad Yurianto menjelaskan alasannya.
Yuri mengatakan, kedua pasien masih potif corona walau sudah semakin membaik karena mengalami depresi.
Sebab, data pribadi keduanya terungkap ke publik.
"Ya salah satu yang tadi saya ceritakan, mereka sekarang agak depresi akibat pernah mengalami hukuman sosial yang besar akibat identitasnya terungkap," ujar Yuri di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, (9/3/2020), seperti dikutip Sosok.ID dari Tribunnews.
Yuri mengatakan, kondisi keduanya kini tertekan.
Pihaknya kini juga telah menyediakan psikiater untuk memulihkan kondisi psikologis mereka.
Menurutnya, kondisi psikologis pasien sangat berpengaruh pada kekebalan tubuh pasien.
"Ini saya katakan dari awal faktor psikologis akan berpengaruh pada status imunitas seseorang," ujarnya.
Sebelumnya, informasi mengenai data dua pasien pertama virus corona di Indonesia tersebar luas di media sosial.
Dalam foto yang beredar, menunjukkan identitas korban tersebar melalui pesan berantai yang disebarkan di Whatsapp.
Tak hanya itu, pejabat setempat juga turut menyebut detail alamat pasien yang kemudian menuai kritik dari masyarakat.
(*)