Tak Bisa Dibeli Sembarangan Gegara Punya Efek Samping Ganggu Irama Jantung, Klorokuin Bukan untuk Cegah Corona, Pakar Farmakologi: Harus Pakai Resep Dokter!

Minggu, 22 Maret 2020 | 16:17
Ilustrasi obat via pexels.com

Tak Bisa Dibeli Sembarangan Gegara Punya Efek Samping Ganggu Irama Jantung, Klorokuin Bukan untuk Cegah Corona, Pakar Farmakologi: Harus Pakai Resep Dokter!

Sosok.ID - Penyebaran wabah virus Corona di Indonesia semakin meluas.

Di Indonesia sendiri sejak Sabtu (21/3/2020) tercatat telah ada sebanyak 450 kasus positif virus Corona dengan jumlah kematian yang sebelumnya 32 jiwa menjadi 38 jiwa.

Jumlah kematian yang terus melonjak setiap harinya membuat pemerintah akhirnya mengambil langkah preventif demi menimalisir penyebaran virus Corona di Indonesia.

Mengutip Kompas.com sebelumnya, untuk mengobati pasien postif virus Corona, pemerintah Indonesia telah memesan sebanyak 3 juta butir Klorokuin dan 2 juta butir Avigan.

Baca Juga: Sempat Didiagnosis Demam Berdarah, Andrea Dian Positif Covid-19, Istri Bimo Itu Sebut Fasilitas Untuk Tenaga Medis Memprihatinkan Hingga Mohon Pemerintah Untuk Memperhatikan

Berdasarkan penuturan Presiden Jokowi, kedua jenis obat ini dipesan khusus untuk mengobati pasien positif infeksi Covid-19.

"Obat ini sudah dicoba oleh satu, dua dan tiga negara dan memberikan kesembuhan," kata Presiden Jokowi dalam konferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube Sekertariat Presiden, Jumat (20/3/2020)

Namun, sejak pemerintah mengumumkan akan mempersiapkan 3 juta butir klorokuin untuk digunakan bagi pasien virus corona atau Covid-19, banyak masyarakat yang latah memburu klorokuin di apotek dan secara online.

Mereka beranggapan bahwa meminum klorokuin bisa mencegah infeksi virus corona.

Baca Juga: Ditinggal Nikah Mantan Gebetan dengan Pesepak Bola, Ivan Gunawan Sempat Kirim Pesan Ancaman Hingga Bikin Suami Mantan Bergidik Ngeri: Jangan Macem-macem Lo ya!

Padahal, ini salah besar.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, telah menegaskan bahwa klorokuin bukanlah obat untuk mencegah infeksi virus corona, sehingga masyarakat tidak perlu membeli dan menyimpan klorokuin sendiri.

Terkait hal ini, Pakar Farmakologi & Clinical Research Supporting Unit dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr Nafrialdi, PhD, SpPD, juga angkat bicara.

Baca Juga: Jokowi Tak Akan Lockdown Indonesia, Kepala Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sebut Ini yang Lebih Dikedepankan Oleh Presiden: Insya Allah Bisa Mengurangi Paparan

Diwawancarai oleh Kompas.com via telepon pada Minggu (22/3/2020); dia berkata bahwa masyarakat salah besar bila membeli dan menggunakan klorokuin sendiri tanpa resep dokter sebagai pencegahan virus corona.

Pasalnya, klorokuin tidak mencegah virus corona.

Sebagai terapi untuk pasien Covid-19 sekalipun, obat ini juga bukan lini utama.

Baca Juga: Nagita Slavina Blak-blakan Ungkap Dirinya Mau Dipinang Raffi Ahmad Hingga Sang Mama Rela Bayar DP Gedung Pernikahan: Aku Ketulah!

Melainkan hanya tambahan di atas terapi standar untuk pasien positif Covid-19 yang bergejala berat.

Dokter Nafrialdi berkata bahwa obat klorokuin sebetulnya adalah obat antimalaria yang juga diresepkan untuk penderita lupus dan rheumatodi arthritis atau radang sendi.

"Tapi (obat ini) disinyalir ada efeknya buat virus virus corona, meskipun belum established (ditetapkan)," ujarnya.

Baca Juga: Menlu Retno Marsudi Keluarkan Larangan Masuk Bagi Pelancong dari Swiss, Krisdayanti dan Keluarga Nyaris Terancam Tak Bisa Pulang ke Tanah Air

Meski demikian, soal efektifitas klorokuin terhadap Covid-19, masih perlu dikumpulkan data lewat uji klinis yang membandingkan ratusan pasien Covid-19 yang diberi klorokuin dengan yang tidak diberi.

Masyarakat juga perlu tahu bahwa obat ini adalah obat keras yang tidak boleh dikonsumsi tanpa resep dokter.

"Harus pakai resep dokter!," tegas dr Nafrialdi.

Baca Juga: Wajahnya Jadi Obyek Lukisan di Sebuah Truk, Najwa Shihab Tunjukan Respon Unik Pada Pelukis Truk Tersebut!

Dituturkan oleh dr Nafrialdi, obat ini bisa menimbulkan berbagai efek samping, mulai dari mual, gangguan pengelihatan, gangguan pendengaran, hingga gangguan irama jantung.

Klorokuin, seperti obat-obatan lainnya, juga bisa mematikan bila dikonsumsi pada dosis ekstrem.

"Masalahnya kalau (klorokuin) digunakan oleh orang yang tidak punya pengetahuan atau kewenangan, (orang tersebut) hanya akan mengumpulkan efek samping," ujar dr Nafrialdi. (Shierine Wangsa Wibawa)

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Klorokuin Bukan untuk Cegah Corona, Efek Sampingnya Sangat Berbahaya

(*)

Tag

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber Kompas.com