Sosok.ID - ISIS meyakini virus corona sebagai azab dari Tuhan dan merasa senang karena Covid-19 menyerang musuh mereka.
Seolah menari-nari di atas penderitaan orang lain, ISIS mengaku bahagia menyaksikan negara-negara Barat menderita karena pandemi Covid-19.
Melansir dari Daily Mail, hal itu disampaikan seorang juru bicara ISIS pada Kamis (28/5/2020).
Dalam video rekaman yang diunggah di salah satu situs web gerilyawan itu, orang mengaku bernama Abu Hamzah al-Quraishi menyebut virus corona adalah azab dari Tuhan.
"Tuhan, dengan kehendaknya, mengirim azab kepada para tiran masa kini dan pengikut mereka.
"Azab yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang," ujarnya saat menyinggung soal pandemi Covid-19.
"Hari ini kami bahagia karena Tuhan memberikan azab untukmu."
Video tersebut merupakan rekaman ketiga dari kelompok Muslim Sunni sejak mengangkat Abu Ibrahim al-Hashemi al-Quraishi sebagai pemimpin baru.
Setelah Abu Bakar al-Baghdadi dibunuh oleh pasukan khusus Amerika Serikat (AS) di Suriah tahun lalu.
Dalam rekaman itu, Quraishi juga menggerakkan seluruh pejuang ISIS di berbagai penjuru dunia.
"Untuk mengerahkan kekuatan yang mereka miliki untuk menyerang tempat musuh-musuh Allah," terangnya dalam rekaman tersebut.
"Jangan biarkan satu hari pun terlewat tanpa membuat hidup mereka menderita."
Dia tak menyebutkan target spesifik negara mana yang dimaksud.
Tetapi, ia menyebutkan negara-negara tempat kelompok itu aktif melakukan kegiatan seperti di Suriah dan Irak serta Afrika Barat.
ISIS diketahui sedang memperbarui dan mengembangkan strategi baru sejak kematian Baghdadi.
Mereka telah kehilangan lokasi signifikan terakhir di Suriah tahun lalu setelah dikalahkan di Irak.
Situs web pemantauan SITE Intelegence Group mengatakan rekaman itu terlihat asli.
"Juru bicara ISIS menggemakan sentimen jihad Covid-19 sebagai azab dari ilahi," katanya.
Sementara itu, mengutip data laman Worldometers, Selasa (2/6/2020) siang, jumlah kasus virus corona di dunia saat ini berjumlah 6.371.696 juta.
Sementara jumlah pasien yang sembuh sebanyak 2.904.958 dan kematian sebanyak 377,556.
Negara Amerika Serikat masih menjadi negara yang memiliki kasus tertinggi, yakni 1,85 juta.
Sementara di Indonesia sendiri, hingga Senin (1/6/2020) jumlah kasus menyentuh 26.940.
Dengan jumlah korban jiwa sebanyak 1.641 dan 7.637 pasien dinyatakan sembuh.
(*)