Sosok.ID - Sebagai negara dengan militer terkuat, China memastikan angkatan perangnya dalam status siaga.
Karena kisruh dengan Amerika Serikat (AS) sudah di depan mata.
Apabila tidak bersiap dari sekarang, China akan digilas Paman Sam tanpa ampun.
Maka mereka bersiap menghadirkan mesin perang baru dalam beberapa tahun ke depan.
China bakal mencapai level baru dalam pengembangan persenjataan dan peralatan militer dalam lima tahun ke depan, pakar militer Song Zhongping mengatakan.
Menurut Song, Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025) akan mempersiapkan peringatan 100 tahun berdirinya Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) pada 2027 dengan mencapai mekanisasi, informatisasi dan kecerdasan.
Prediksi Song, kapal induk ketiga China ini bisa meluncurkan dalam satu atau dua tahun kedepan, dan mulai beroperasi di 2025.
Pembom siluman jarak jauh H-20 juga bisa melakukan debutnya segera. Ia memproyeksikan, pesawat yang dilengkapi senjata nuklir itu akan menjadi penangkal strategis kaliber tinggi seperti pembom B-2 milik Amerika Serikat.
Tambahan persenjataan militer China lainnya bisa mencakup jet tempur siluman berbasis kapal induk generasi berikutnya dan senjata rel elektromagnetik yang dipasang di kapal perang.
Kemudian, kapal selam serang bertenaga nuklir Type 09V dan kapal selam rudal balistik bertenaga nuklir Type 09VI.
Memanfaatkan peran sains dan teknologi
Sebelumnya, Presiden Xi Jinping pada Selasa (9/3) menekankan pencapaian awal yang baik dalam memperkuat pertahanan nasional dan angkatan bersenjata China selama periode Rencana Lima Tahun ke-14.Xi, yang juga menjabat Ketua Komisi Militer Pusat, membuat pernyataan itu saat menghadiri Rapat Paripurna Delegasi Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dan Pasukan Polisi Bersenjata Rakyat pada sesi keempat Kongres Rakyat Nasional.
Menetapkan persyaratan untuk memastikan awal yang baik dalam pengembangan militer selama lima tahun ke depan, Xi mengatakan, pengembangan angkatan bersenjata China harus fokus pada kesiapan tempur.
Xi menuntut upaya untuk meningkatkan pembangunan pencegahan strategis kaliber tinggi dan sistem operasi gabungan.
Menggarisbawahi perkembangan militer yang digerakkan oleh inovasi, Xi menyerukan upaya yang lebih intensif dan langkah-langkah yang lebih konkret dalam mengejar inovasi independen dalam sains dan teknologi.Untuk itu, angkatan senjata China harus sepenuhnya memanfaatkan peran sains dan teknologi sebagai dukungan strategis untuk pengembangan militer.
"Inovasi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi terkait pertahanan harus didorong secara signifikan," katanya, seperti dikutipXinhua.
Militer China diakui berkembang terlalu pesat.(*)
Sumber : Kontan