Sosok.ID - Artis Ruben Onsu, bertemu dengan Vivi, ibu kandung dari anak angkatnya Betrand Peto.
Ibu kandung Betrand Peto dalam kesempatan tersebut mengaku merasa tidak perhatikan oleh pihak Ruben Onsu.
Terlebih Betrand Peto jarang menghubungi mama kandungnya.
Karena muncul kesalahpahaman, keduanya berdialog dan mengupas kejadian yang satu sama lain tak saling mengetahui.
Ruben mengakui, pihaknya selama ini tidak banyak berkomunikasi dengan Vivi dan lebih banyak berdialog dengan ayah kandung Betrand Peto.
Hal tersebut antara lain disebabkan karena ayah Betrand Peto adalah pihak yang menandatangani kontrak kerja Betrand di Jakarta.
Pertemuan itu lebih lanjut membahas mengenai kondisi Betrand Peto yang trauma pasca-perceraian orang tua kandungya.
Ruben juga menekankan, perceraian Vivi dan ayah Betrand, sejatinya bukan urusan keluarga Ruben Onsu.
"Di sini saya tekankan, perpisahan dari orang tuanya (Betrand Peto) tidak menjadi urusan kami," tegas Ruben Onsu, dilansir Sosok.ID dari tayangan YouTube The Onsu Family yang tayang Minggu (18/4/2021).
"Apa yang sebenernya membuat Mama merasa dibedakan oleh kami?" tanya Ruben Onsu.
"Mungkin karena dari komunikasi. Makanya saya merasa berada di pihak yang tidak diperhatikan," jawab wanita yang jauh-jauh datang dari Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut.
"Saya jawab ya Ma, sebenernya tidak ada yang membedakan. Tapi ada beberapa hal yang sebenernya anak kita ini punya rasa trauma Ma, dari kisah Mama dan Papanya," kata Ruben Onsu.
Menurut Ruben, cara Betrand Peto menanggapi keretakan rumah tangga orang tuanya berbeda dengan cara Catherine, saudara kandung Betrand menyikapinya.
"Kalau Catherine mungkin lebih dewasa ya, tapi kalo Onyo ini saya menemukan anak ini jiwanya sensitif. Jadi makanya ketika dia bercerita tentang Papa dan Mamanya, saya jadi pendengar yang baik," papar Ruben Onsu.
"Kalau Mama nanya ke saya 'saya nyaman atau nggak,' saya nggak nyaman. Karena bukan urusan saya," tambah dia.
Meski demikian, untuk membawa anak angkatnya ke psikolog dan menyelesaikan masalahnya, Ruben berusaha memahami latar belakang Betrand Peto dengan keluarga kandungnya.
Dari sitlah Ruben paham, ada yang salah dengan kehidupan Betrand Peto. Sehingga ia dan istrinya, Sarwendah, berupaya untuk mendidik Betrand dengan cara yang sesuai.
"Anak ini tidak bisa dibentak dan keras. Dia ceritakan semua nama-nama orang yang membentak dia. Ada semua di list saya. Saya tulis di memo," ucap Ruben.
Ruben mengatakan, tidak semua masalah keluarga Betrand Peto dipahami olehnya.
Tetapi ia enggan ambil pusing, karena sebagai orang tua yang kini mengasuh Betrand, Ruben hanya perlu mengikat Mama dan Papa kandung Betrand Peto.
"Komunikasi antara papa dan mamanya menurut saya bukan urusan saya."
Ketika komunikasi orang tua kandung Betrand Peto tidak berjalan baik, Ruben hanya ingin memastikan agar Onyo tidak terusik.
"Saya itu menjaga supaya anak saya tidak terusik," kata dia.
Ruben juga menepis dugaan bahwa ia sengaja menjauhkan Betrand Peto dari ibu kandungnya.
Sebab kata Ruben, Betrand sendirilah yang enggan berkomunikasi dengan ibunya.
"Loh anak saya ini anak kandung kalian yang saya urusin sebenarnya. Bukan saya menjauhkan, tetapi traumanya Betrand itu berbahaya."
"Kenapa saya bilang berbahaya? Karena dia bisa jadi tipe pembenci, pemarah, dan apa pun," ucap Ruben.
Perceraian kedua orang tuanya, membuat Betrand yang ketika diangkat Ruben menjadi anak masih berusia 14 tahun, menjadi trauma.
Anak itu diduga menyaksikan hal-hal yang membuatnya takut hingga sekarang.
"Tugas saya dan istri saya adalah menjadikan anak saya tidak boleh membenci siapa pun," jelas Ruben.
"Dia harus sayang sama Mamanya. Tapi dia membenci saya ketika saya ngomong begitu, dia benci sekali."
"Saya pernah bilang ke dia, kalau kamu tidak mau nurut apa kata Ayah, kamu pulang," kisah Ruben Onsu.
Betrand Peto saat ditegur menganggap Ruben tidak memahami pribadinya.
Hal itu tak jarang membuat Ruben menjadi pihak yang kemudian disalahkan Betrand, meski sebenarnya apa yang Ruben lakukan adalah demi menjaga hubungan baik antara Betrand dan orang tua kandungnya.
Lebih lanjut, Ruben menunjukkan kepada Vivi beberapa video yang menampilkan Betrand Peto saat mencurahkan isi hatinya mengenai keluarga NTT.
Video itu direkam Ruben secara diam-diam karena ingin lebih memahami Betrand Peto. Video itu juga diserahkan kepada psikolog yang menangani Betrand Peto.
Saat menonton video anaknya yang ternyata memiliki trauma menyakitkan akibat perceraian orang tuanya, Vivi tak kuasa membendung tangis.
(*)