Setahun Perang Rusia-Ukraina, Putin dan Zelensky Akhrinya Damai?

Sabtu, 18 Februari 2023 | 15:48
kolase putinofficial.ru/atlantic council

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky buat kesepakatan usai setahun perang

Sosok.ID - Jelang setahun peringatan perang Rusia-Ukraina, kedua pemimpin negara tersebut kini disebut tengah sepakat.

Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky baru-baru ini membuat kesepakatan.

Tak sedikit pihak yang menyebutkan bahwa kesepakatan ini menjadi titik terang akhir perang Rusia-Ukraina.

Melansir dari Reuters, perang Rusia-Ukraina bermula saat Putin mengumumkan invasi pada 22 Februari tahun lalu.

Sepanjang tahun 2022 sampai awal tahun 2023 ini, militer Rusia dan militer Ukraina memang diketahui saling serang.

Kini kedua pemimpin negara yang tengah konflik itu menunjukkan kemajuan terhadap hubungan mereka.

Salah satunya yang terjadi pada baru-baru ini saat Putin dan Zelensky membuat kesepakatan pertukaran tawanan perang.

Mengutip dari Al Jazeera, setidaknya ada 202 orang yang akan dipulangkan ke negara mereka usai jadi tawanan perang.

Kementerian Pertahanan Rusia menyebut ada 101 tentara Rusia ditangkap oleh pemerintah Kiev.

Kini prajurit Rusia tersebut bakal dipulangkan usai ditahan dari bulan lalu.

Dilansir dari TASS, rencananya para prajurit tawanan itu akan dijemput dan kemudian akan dibawa terlebih dulu ke institusi medis Kementerian Pertahanan.

Kementerian Pertahanan Rusia

Perang Rusia-Ukraina menuju babak baru menjadi Perang Rusia-NATO, ini tandanya!

Kesemua tawanan perang itu akan dirawat di balai perawatan dan rehabilitasi sebelum dipulangkan ke rumah masing-maring.

Awalnya negosiasi untuk pertukaran tawanan perang itu berjalan cukup alot.

Seperti yang diungkap oleh Kepala Staf Kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak.

Setidaknya ada 100 tentara dan satu warga sipil asal Mariupol yang menjadi tawanan Rusia.

Sementara itu, diketahui negosiai antara kedua pemerintah dilakukan pada Jumat (17/2/2023) lalu.

“Hampir semua tawanan adalah personil yang mempertahankan kota Mariupol dari pasukan Rusia."

"Namun kami telah membawa kembali seratus prajurit dan satu warga sipil kembali ke rumah. Usai pemerintah membebaskan enam puluh tiga tahanan Rusia.” kata Yermak.

Dikutip dari The New York Times, kesepakatan pemulangan 101 warga ini menjadikan jumlah orang yang bisa dipulangkan oleh Ukraina bertambah menjadi 1.762 jiwa.

“Saya Bahagia, kini lebih dari ribuan keluarga, putra, saudara laki-laki, dan suaminya yang berasal dari Ukraina berhasil pulang dengan selamat," kata Presiden Volodymyr Zelensky.

Kendati demikian, pertukaran tawanan perang ini nyatanya tidak menghentikan pertempuran kedua negara.

Bahkan dalam sepekan terakhir militer RUsia telah melancarkan serangan dengan tembakan rudal ke sejumlah kota di Ukraina.

Tentara Rusia juga dilaporkan telah menghancurkan beberapa kota seperti Pavlograd, Kyiv, Lviv, Dnipropetrovsk, Oblast Poltava dengan rudal-rudal mereka seperti dilansir dari Kyiv Independent.

Serangan Rusia ini dianggap sebagai kekecewaan Moskow terhadap tindakan negara Barat yang semakin nekat memberi bantuan militer kepada Ukraina.

(*)

Baca Juga: Militer Ukraina di Ambang Kekalahan Perang Lawan Rusia, Ini Sebabnya

Tag

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho