Baca Juga: Kisah Pilu Budiyono, Pemulung yang Tinggal Di Bawah Flyover, Rela Tidak Makan Demi Hidupi Keluarga
“Jadi dari SD, SMP, SMA orang tua saya selalu ngajak saya untuk mau membantu orang lain. Bukan nilai kamu sembilan tetapi sembilan orang yang kamu tolong, itu selalu jadi prinsip saya,” kata saat ditemui, Selasa (23/7/2019).
Namun ketika menginjak dewasa, dia juga punya cita-cita lain untuk memilik sebuah bisnis.
Di situlah muncul ide untuk membangun bisnis bukan hanya berbicara keuntungan, tetapi juga dapat membantu mereka yang membutuhkan.
Dari situlah awal mula lahirnya konsep Kafe Sunyi.
“Jadi saya coba gabungkan dua poin itu,” ucap dia.
Ditolak karena Ragu Persisnya konsep itu lahir pada 2016.
Baca Juga: Kisah Kinantan Arya Bagaspati, Tiga Tahun Harumkan Indonesia di Olimpiade Matematika Dunia
Namun apakah seketika ide itu langsung dijalankan? Tentu tidak.
Mario berniat mencari rekan bisnis sepemikiran untuk membangun usaha dengan konsep seperti itu.
Namun, yang ada malah penolakan, nada–nada sinis dan ketakutan untuk bekerja sama.
Terang saja, mereka melihat konsep Mario yakni mempekerjaan kaum difabel merupakan hal yang riskan.