Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Cerita Mantan Narapidana Teroris Ikut Upacara Peringatan HUT RI ke-74: Saya Rasakan Getaran yang Beda dalam Jiwa

Dwi Nur Mashitoh - Selasa, 20 Agustus 2019 | 07:00
Ali Fauzi (kanan) bersama Kapolres Lamongan AKBP Feby DP Hutagalung, usai upacara bendera 17 Agustus di Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP), di Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Lamongan.
KOMPAS.COM/HAMZAH ARFAH

Ali Fauzi (kanan) bersama Kapolres Lamongan AKBP Feby DP Hutagalung, usai upacara bendera 17 Agustus di Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP), di Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Lamongan.

Sosok.ID- Tak hanya masyarakat umum, para mantan narapidana teroris (napiter) juga turut merayakan HUT ke-74 RI.

Mereka menggelar upacara 17 Agustus di sebuah desa.

Tepatnya di Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Lamongan, Jawa Timur, pada Sabtu (17/8/2019).

Pesertanya adalah mantan napiter dan eks kombatan yang tergabung dalam Yayasan Lingkar Perdamainan (YLP) di bawah komando Ali Fauzi.

Berbeda dengan dua periode sebelumnya, kali ini mereka menggelar agenda tersebut dengan khidmat.

Baca Juga: Modus Buat Laporan Pengaduan, Terduga Teroris Bacok Anggota Polisi di Polsek Wonokromo

Tidak hanya sebagai peserta, namun beberapa di antara mereka juga dipercaya sebagai personel upacara, mulai dari aktor pembaca teks proklamasi, komandan upacara, pengibar bendera, hingga pembaca ikrar setia akan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Selepas agenda, beberapa di antara mereka pun memiliki beragam perasaan ketika dipercaya dalam mengemban tanggung jawab sebagai personel upacara tersebut.

Mulai dariAli Fauzi yang bertugas sebagai pembaca teks proklamasi, dengan komandan upacara dipercayakan kepada Yoyok Edi yang merupakan bekas anggota Jamaah Islamiyah (JI), dan perwira upacara dijabat oleh Asadullah alias Sumarno yang merupakan mantan napiter dalam kasus bom Bali 1.

Adapun petugas pengibar bendera, dipercayakan kepada Saiful Abid mantan napiter kasus penembakan polisi di Poso, Hendra yang tak lain adalah anak kandung dari Amrozi, dan Mustain anak dari mantan napiter Nor Minda yang juga tersandung dalam kasus bom Bali 1.

Baca Juga: Kisah Istri Pemimpin Jaringan Teroris Poso, Menolak Tunduk pada NKRI dan Pengalaman Masa Kecilnya di Hari Kemerdekaan

Source :Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x