Rahmah mengaku ditampar hingga membuat luka memar serta membuat kepalanya bengkak.
Adapun oknum wali murid yang menganiaya Rahmah berinisial SH dan MP.
Tak hanya menampar, SH dan MP juga mencubit Rahmah hingga meninggalkan bekas kebiruan.
Rahmah mengaku tak mengingat detail penganiayaan itu sebab ia sibuk melindungi diri.
Bahkan, menurut pengakuannya, kerudung yang dikenakannya sampai tersingkap.
Insiden ini sendiri terjadi di depan pintu gerbang sekolah dan disaksikan warga.
Namun, mereka yang melihat tak ada yang berusaha melerai penganiayaan itu.
Sejak kejadian itu, Rahmah bahkan masih belum berani untuk kembali masuk ke sekolah karena ia masih syok dan trauma.
Bila terpaksa harus datang ke sekolah, Rahmah bahkan harus ditemani.