Sosok.ID - Belakangan ini PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) ramai disoroti dan jadi pembicaraan publik.
Semuanya berawal setelah terbongkarnya kasus temuan penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda lipat Brompton dalam pesawat baru Garuda Indonesia.
Siapa sangka jika oknum penyelundup tidak lain adalah Direktur Utama dari maskapai pelat merah itu sendiri, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra.
Kasus ini dinilai telah merugikan pihak Garuda ataupun juga Negara Indonesia.
Ternyata tak hanya kali ini saja, melansir dari Historia, Garuda Indonesia pernah nyaris bangkrut karena utang yang besar kepada para keditur asing.
Utang dalam dolar digunakan untuk menutupi kerugian selama tujuh tahun maskapai penerbangan nasional itu.
Kondisinya menjadi sangat parah ketika krisis ekonomi pada 1998.
Nilai tukar rupiah meroket menjadi Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat.
Presiden Soeharto menugaskan Menteri BUMN pertama, Tanri Abeng, untuk menyelamatkan Garuda.
“Ini tentang Garuda yang akan dibangkrutkan oleh krediturnya. Tugas saudara menyelamatkan agar Garuda tidak di-grounded karena Garuda membawa bendera Republik,” kata Soeharto.
Soeharto menyerahkan map berisi berkas Garuda kepada Tanri Abeng.