“Kriteria itu hanya ada di Robby Djohan,” kata Tanri Abeng yang telah mengenalnya selama 20 tahun.
“Robby ketika saya tawari posisi tersebut menyatakan bahwa dia tak butuh kerjaan karena dia sudah kaya dan ingin pensiun.”
Tanri Abeng membujuknya.
Robby bersedia dengan dua syarat,“Beri saya kewenangan mengambil orang-orang yang saya mau dan kasih waktu enam jam per hari.”
Tanri Abeng menyetujuinya dengan mengatakan, “Anda butuh enam, dua atau dua puluh jam sehari terserah asal pekerjaan selesai.”
Menurut Rhenald Kasali dalam "Change!" Robby sendiri mengakui tak tahu apa-apa tentang bisnis penerbangan.
Satu-satunya pengalaman yang dia miliki hanyalah menjadi penumpang.
Selebihnya dia menghabiskan hidupnya di dunia perbankan (Bank Niaga) dan perhotelan.
Wajar saja dia risau.
Apalagi utang Garuda saat itu telah mencapai 1,2 miliar dolar, lebih besar dari seluruh asetnya.
Selain itu, Garuda memiliki karyawan hampir 13.000.