Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Indahnya Toleransi! Kisah Martina Puspita, Guru SMA Katolik yang Kenakan Jilbab, Tempuh Kuliah S1 Dibiayai Seorang Pastor: Saya Mengenakan Jilbab, Ya Enggak Apa-apa

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Sabtu, 21 Desember 2019 | 19:35
Indahnya Toleransi! Kisah Martina Puspita, Guru SMA Katolik yang Kenakan Jilbab, Tempuh Kuliah S1 Dibiayai Seorang Pastor: Saya Mengenakan Jilbab, Ya Enggak Apa-apa
(KOMPAS.COM/Ira Rachmawati)

Indahnya Toleransi! Kisah Martina Puspita, Guru SMA Katolik yang Kenakan Jilbab, Tempuh Kuliah S1 Dibiayai Seorang Pastor: Saya Mengenakan Jilbab, Ya Enggak Apa-apa

Martina akhirnya menjadi tenaga pengajar di sekolah tempatnya menuntut ilmu 5 tahun lalu.

Tak hanya itu, dilansir dari Kompas.com, ternyata ada 10 lulusan SMA Katolik Hikmah Mandala yang dibiayai oleh Romo Catur selain Martina.

Kesemua mantan murid SMA Katolik itupun dibebaskan oleh Romo Catur untuk memilih pekerjaannya sendiri setelah lulus.

"Saya kuliahkan mereka yang memiliki keinginan kuat untuk melanjutkan pendidikan dan secara ekonomi menengah ke bawah. Dan, saya tidak mengikat mereka. Bebas setelah lulus mau ke mana saja. Dari sembilan yang sudah lulus semuanya mengajar tidak hanya di sini, ada juga yang di Malang. Salah satunya ya Bu Martina," kata Romo Catur, dilansir dariKompas.com.

Baca Juga: 3 Tahun Tunggu Datangnya Momongan, Artis Ini Malah Meninggal Ketika Hamil 6 Bulan, Ia Dimakamkan Bersama Bayinya

Melansir dari Kompas.com, Romo Catur adalah orang yang berjiwa toleran.

Ia tercatat sejak Mei 2019 telah membangun Mushala yang dapat menampung 12 orang.

Alasannya adalah agar tamu Muslim dapat Shalat dengan nyaman.

Saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (21/12/2019) melalui saluran telepon, Romo Catur bercerita Griya Ekologi Kelir di Banyuwangi adalah rumah edukasi untuk menumbuhkan kembali rasa cinta pada alam.

Baca Juga: Suami Artis Ini Dipilih Erick Thohir Jadi Salah Satu Komisari Utama BUMN, Pimpin Perusahaan Penghasil Bahan Perhiasan Mewah!

Pemberkatan rumah edukasi itu dilakukan pada 22 Septemebr 2018 lalu.

"Sejak rumah edukasi ini dibangun, banyak tamu yang datang ke rumah edukasi ini dari lintas agama. Ada yang Kristen, Katolik, dan Islam. Lalu saya berinisiatif membangun mushala kecil di sini agar tamu muslim yang datang bisa shalat dengan nyaman," katanya, dikutip dari Kompas.com. (*)

Source :Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x