Chiodini mengatakan jika Suku Korowai memiliki tradisi yang sangat primitif.
Mulai berpesata dengan serangga hidup, memperbaiki rumah mereka dengan tangkai-tangkai panjang, dan memanah hewan untuk dimakan pada malam hari.
Bahkan, saking terisolasinya mereka, Suku Korowai tidak memiliki akses terhadap pengobatan modern sehingga mereka menyembuhkan diri dengan tanaman-tanaman dan ilmu sihir.
Umumnya, harapan hidup Suku Korowai hanya di bawah umur 50 tahun saja.
Karena keterbatasan ilmu, Suku Korowai percaya jika kematian berhubungan dengan setan ‘Khakhua’ yang mengambil nyawa manusia.
Berdasarkan kepercayaan mereka, setan ‘Khakhua’ menyamarkan diri sebagai teman atau anggota keluarga untuk bisa mendapatkan kepercayaan dari Suku Korowai.
Setelah lengah, setan ‘Khakhua’ dapat membunuh mereka.
Dari kepercayaan itulah, mereka merasa perlu melindungi anggota suku dari siapapun yang mereka anggap sebagai ‘Khakhua’.
Dalam melindungi dirinya, mereka biasa melakukan ritual kanibalisme kepada siapaun yang mereka anggap sebagai ‘Khakhua’.