Sosok.ID - Tentara Nasional Indonesia kembali bisa laksanakan operasi penyelamatan warga negara Indonesia (WNI) dari perbudakan sebagai nelayan.
Keberhasilan tersebut patut diapresiasi lantaran TNI bisa kembali selamatkan WNI dari dugaan perdagangan manusia.
Bahkan sebanyak puluhan WNI tersebut bisa kembali dibawa pulang ke tanah air dengan selamat.
Meski salah dari korban dugaan perbudakan dan perdagangan manusia tersebut ada yang sudah tak bernyawa.
Komandan Lantamal IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI Indarto Budiarto memberikan penjelasan mengenai pengejaran dua kapal berbendera China dan ditemukannya jasad satu pekerja WNI, ABK salah satu kapal, dalam kondisi tewas di dalam freezer.
Korban tewas tersebut bernama Hasan Afriandi asal Lampung. WNI yang meninggal dunia di kapal berbendera China tersebut sebelumnya telah mencari cumi di perairan Argentina bersama sembilan WNI lainnya, di Kapal Lu Huang Yuan Yu 118.
Sementara di kapal berbendera China lain yang juga dikejar, yakni Lu Huang Yuan Yu 117, terdapat 12 WNI yang bekerja sebagai ABK.
Dua kapal berbendera China ini sebelumnya mencari cumi ke perairan Argentina.
"Jadi total seluruhnya ada 22 WNI yang dipekerjakan dari dua kapal nelayan berbendera China, yakni Lu Huang Yuan Yu 117 dan Lu Huang Yuan Yu 118," kata Indarto Budiarto saat melakukan pres rilis di Dermaga Lanal Batam, Rabu (8/7/2020).