Informasi kepindahannya, ia terima dari salah satu rekan sesama ABK dari agensi yang sama meski berbeda kapal.
"Dapat kabar suami saya dipindah kapal informasi dari sesama ABK tidak satu kapal namun satu grup agensi," kata Ingrid.
Ingrid mengaku semakin khawatir tatkala ia mendapat kabar ada ABK yang meninggal karena sakit dan dilarung ke laut.
"Yang kemarin ramai diberitakan ada ABK yang dilarung itu masih satu grup agensi dengan suami saya," ujar Ingrid.
Ingrid mengaku ia akhirnya berinisiatif mengirim surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo.
Berharap Presiden bisa memberikan uluran tangan untuk bisa menemukan suaminya.
"Saya berharap Pak Jokowi melalui bawahannya bisa mencari dan memulangkan suami saya dan kawan-kawannya sesama ABK," kata Ingrid.
Perwakilan PT Puncak Jaya Samudra Pemalang, Herman saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya yang memberangkatkan Samfarid Fauzi.
Saat ini, pihaknya masih terus berkomunikasi lewat jejaring untuk mencari keberadaan ABK-nya.
"Kita sudah mengirim surat ke Kemenlu, BP2MI dan semuanya. Sebelum kasus ini viral kita sudah menyebar surat ke semuanya untuk mencari," kata Herman, saat dihubungi melalui sambungan telepon.