Sosok.ID - Perang zaman jebot dengan sekarang tentu saja berbeda.
Di zaman dahulu para jenderal dan prajuritnya memakai pakaian terbaik, mencolok dan mewah saat pergi ke medan pertempuran supaya mudah dikenali, contoh saja para Legiun Romawi.
Jika konsep seperti diatas masih dianut maka hanya akan mengantar nyawa ke tangan musuh.
Sekarang zamannya Modern Warfare alias peperangan modern, dimana sebisa mungkin musuh jangan sampai mengenali keberadaan kekuatan yang akan berperang.
Perang sekarang lebih praktis, ringkas namun amat mematikan.
Hampir sepanjang tahun ini, para perencana di Pentagon alias Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengembangkan Konsep Perang Bersama yang baru.
Ini sebuah dokumen yang dimaksudkan untuk memandu, bagaimana Pantagon berperang dalam beberapa dekade mendatang.
“Apa yang saya perhatikan adalah, sebagai lawan, dari semua yang telah saya lakukan sepanjang karier saya, perbedaan terbesar adalah, di masa depan, tidak akan ada garis di medan perang,” kata Jenderal John Hyten, Wakil Kepala Staf Gabungan AS, dalam acara yang digelar lembagathink tankInstitut Hudson, Rabu(12/8) lalu, seperti dikutipDefence News.
Struktur saat ini, menurut Hyten, adalah tentang membagi wilayah operasi. “Ke mana pun kita pergi, jika kita harus bertempur, kita menetapkan tepi depan daerah pertempuran, kita telah menetapkan garis koordinasi dukungan tembakan, garis depan pasukan, dan kita berkata, oke, Angkatan Darat bisa beroperasi di sini. Angkatan Udara bisa beroperasi di sini," ujarnya.