Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Seolah Tak Puas Merusuhi Perairan Negara-negara di Sekitar Laut China Selatan, Tiongkok Kini Buat Amerika Selatan Panas Usai 300 Kapalnya Serbu Perairan Pasifik

Dwi Nur Mashitoh - Jumat, 25 September 2020 | 06:13
Kapal coast guard China berhasil keluar dari wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di Kepualauan Riau, Senin (14/9/2020).
Dokumen Bakamla via Kompas.com

Kapal coast guard China berhasil keluar dari wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di Kepualauan Riau, Senin (14/9/2020).

Sosok.ID - BelakanganTingkok sering membuat kesalnegara-negara yang berada di sekitar Laut China Selatan.

Hal itu lantaran banyak kapal Tiongkok yang melewati batas perairan negara-negara itu, termasuk Indonesia.

Setelah berulah di Laut China Selatan, Tiongkok kembalimembuat suasana di sekitar pantai Pasifik, Amerika Selatan memanas.

Melansir Los Angeles Times, kondisi itu dipicu oleh aksi armada penangkap ikan raksasa Tiongkok yang terdiri dari sekitar 300 kapal bergerak dari tepi cagar laut Galapagos ke perairan lepas Peru.

Baca Juga: Tak Sudi Dikadali Tiongkok, Kemenlu Nyatakan Indonesia Tegas Tolak Klaim Nine Dash Line di Hadapan Wakil Dubes China

Pada Selasa sore, dalam pidatonya di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, Presiden Trump mengecam China atas berbagai masalah, mulai dari virus corona hingga hak asasi manusia.

Dia juga menyoroti aksi penangkapan ikan dan perilaku maritim Tiongkok, dengan mengatakan bahwa negara tersebut membuang jutaan ton plastik dan sampah ke lautan, menangkap ikan berlebihan di perairan negara lain dan menghancurkan terumbu karang.

Tak lama setelah itu, Kedutaan Besar AS di Peru mengeluarkan tweet yang mengatakan mega-armada China berada di lepas pantainya.

Kedutaan AS di Peru menuduh armada tersebut mengubah nama kapal dan menonaktifkan pelacakan GPS untuk membatasi pengawasan aktivitas armada.

Baca Juga: Ngotot Pertahankan Klaimnya yang Jelas-jelas Ditentang Dunia, Kapal Coast Guard China Lagi-lagi Nyelonong Masuk ke Perairan Natuna, Mungkinkah Tiongkok Ingin Rebut 'Harta Karun' Ini?

"Penangkapan ikan berlebihan dapat menyebabkan kerusakan ekologi dan ekonomi yang sangat besar," kata tweet itu.

Source :Kontan.co.id

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x