Sosok.ID - Myanmar berdarah.
Keadaan di Naypyidaw semakin rusuh karena junta militer tetap melakukan kekerasan.
Bahkan dalam sehari 150 warga sipil Myanmar tewas dibunuh oleh militer Myanmar.
Kini utusan khusus PBB di Myanmar, Christine Schraner Burgener mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB akan kondisi terkini Burma.
Burgener menegaskan jika tidak ada langkah drastis dari PBB maka Myanmar akan berubah jadi kolam darah.
Dilansir dari Reuters (1/4), berbicara kepada Dewan Keamanan PBB, Burgener meminta agar PBB melakukan intervensi nyata di Myanmar demi mencegah pembunuhan massal.
"Pertimbangkan semua hal yang tersedia untuk mengambil tindakan kolektif dan melakukan apa yang benar, apa yang pantas diterima rakyat Myanmar, dan mencegah bencana multidimensi di jantung Asia," kata Burgener, seperti dikutip Reuters.
PBB sendiri tak menutup kemungkinan akan mengirimkan pasukan perdamaian ke Myanmar sebagai langkah antisipasi agar kekerasan tak meluas.
521 warga sipil telah tewas dalam rangkaian unjuk rasa menentang kudeta militer yang terjadi pada 1 Februari lalu.
Akibat kekacauan ini, ribuan warga di perbatasan terpaksa melarikan diri ke Thailand untuk mencari perlindungan karena diuber militer Myanmar.
Baca Juga: Wirang Birawa Sebut Nissa Sabyan Beneran Hamil: Publik Tidak Melihat, Tapi Faktanya Begitu
"Tindakan kekerasan oleh militer ini sama sekali tidak dapat diterima dan membutuhkan pesan yang kuat dari komunitas internasional. Dewan Keamanan harus memainkan perannya", ungkap Duta Besar Inggris untuk PBB, Barbara Woodward.(*)
Sumber : Kontan