"Yang pertama tama, gue turut berduka cita yang sangat dalam untuk Kakek Makmur yang beberapa waktu lalu viral karena dijambret, dan gue open donasi terkumpul seluruhnya ada 200 jt lebih dan gue anter langsung ke kediaman beliau di Baubau," tulis dia.
"Awalnya uang itu ingin gue kelola sendiri dengan teman anggota DPRD di Baubau, biar lebih terkontrol dananya dan kita prioritaskan untuk tempat tinggal Kakek Makmur yang layak di tempati, dan dibukakan usaha di rumahnya."
"Namun satu lain hal, pihak keluarga ketika itu mendesak untuk cepat mencairkan dana tersebut akhirnya gue berlepas diri dari itu semua, dan tanggung jawab gue serahkan kepada keluarganya agar uang tersebut dikelola untuk kebutuhan sehari hari kakek makmur."
Setelah menyerahkan uang tersebut, Taqy mempercayakan pengelolaan dana donasi kepada keluarga Kakek Makmur.
Tapi betapa terkejutnya ia saat mendapati kabar Kakek Makmur kembali mengemis di jalanan, lalu tak lama kemudian meninggal dunia.
"Ga lama denger kabar, singkat cerita seminggu lalu dapat info kakek makmur turun ke jalan lagi mengemis di pinggir jalan, Kok bisa? padahal uang 200 jt itu uang yang banyak."
"Dan terakhir dapat info tadi siang beliau wafat dalam keadaan yg miris. Wafat tidak di rumah beliau, melainkan di tribun lapangan bola."
Taqy Malik mengaku sangat kesal mendapati Kakek Makmur kembali ditelantarkan tanpa ada yang merawat.
"Di saat beliau kemaren dapet donasi, seluruh keluarga ngumpul, disaat beliau susah pada kemana? gue harus speak up untuk hal ini, karena donasi bukan uang sendiri, tapi uang orang banyak yang harus dipertanggung jawabkan."
Ia lantas berjanji akan mengusut tuntas pekara ini. Ia akan mencari tahu ke mana larinya uang Rp 200 juta yang seharusnya menjadi hak Kakek Makmur.