Mereka juga bertugas melakukan penyadapan, dan menangkap pengguna jaringan ponsel ilegal.
Baca Juga: Aneh Memang, Korsel Terlihat Panik Melihat Kim Jong Un Kurusan
Menurut laporan banyak yang ditangkap atas kejahatan tersebut dikirim ke pusat indoktrinasi politik yang mengalami kelebihan populasi sebagai hukuman.
“Pusat penahanan penuh orang seperti kandang kelinci. Orang bahkan dudu di samping toilet,” tutur salah seorang sumber.
“Kunjungan keluarga dilarang dan para tahanan sudah kehilangan harapan,” katanya.
Dari 10 orang yang dieksekusi mati, lima berasal dari Taehongdan di Ryanggang dan yang lainnya berasal dari Provinsi Hamgyong Utara.
Sedangkan 20 orang lainnya yang juga melakoni pengadilan umum diampuni dari hukuman penalti.
(*)