Sosok.ID -Ungkapan jangan menilai buku dari sampulnya memang sudah berkali-kali terbukti.
Seperti insiden yang menimpa seorang petanibernama Kempegowda asal Indiaini.
Ia dihina miskin saat datang ke sebuah showroom mobil, padahal tujuannya memang ingin membeli sebuah pick-up.
Tentunya petanu tersebut memiliki uang untuk membeli mobil pick-up yang diinginkannya, namun alih-alih dilayani malah hinaan yang ia terima.
Baca Juga: Perang Dunia III di Depan Mata, Militer Rusia dan Militar Ukraina Disebut Telah Siap Saling Serang
Insiden ini terjadi di distrik Tumakuru, Karnataka ketika seorang petani pergi untuk membeli pick-up Bolero dari showroom mobil dengan teman-temannya.
Bukan keramahan pegawai showroom yang ia dapat melainkan diusir oleh eksekutif penjualan.
Pegawai tersebut mengira petani dan teman-temannya adalah pembeli yang hanya melihat-lihat saja.
Bahkan eksekutif tersebut diduga mengatakan kepada Kempegowda bahwa dia bahkan tidak akan punya 10 rupee di sakunya, apalagi uang untuk membeli mobil tersebut.
Terhina dengan ucapan merendahkan itu, Kempegowda dan teman-temannya lantas pergi.
Namun sebelum pergi, mereka berucap pada pegawai showroom bahwa dia dan teman-temannya akan kembali dengan uang tunai untuk membeli SUV dalam waktu satu jam.
Dia pun menantang eksekutif penjualan itu untuk mengantarkan mobil pada hari itu sendiri, jika mereka berhasil membawa uang tunai.
Video insiden tersebut telah menjadi viral dengan beberapa pengguna menuduh tim penjualan di showroom sebagai orang yang melihat kasta.
“Melihat pakaianku dan kondisiku, mereka merasa bahwa aku tidak dalam posisi untuk bisa membayar. Salah satu petugas lapangan mereka mengatakan kepadaku, Anda mungkin bahkan tidak memiliki Rs 10, apakah Anda akan membeli kendaraan ini?” kata Kempegowda.
“Kami dihina. Salah satu pamanku menantang si penjual, bahwa mereka siap membayar 10 lakh dan apakah dia akan segera mengirimkan kendaraan itu? Si penjual itu menjawab, jika kami bisa mendapatkan uang tunai dalam waktu setengah jam, dia akan mengantarkan kendaraan itu langsung," imbuhnya.
Menurut The Times of India, eksekutif penjualan merasa bahwa petani tidak akan pernah berhasil karena sudah terlambat untuk menarik uang tunai dari bank hari itu.
Tak sampai 1 jam, hanya 30 menit setelah dihina, petani itu kembali dengan membawa 10 lakh (sekitar Rp 191 juta) dan membeli mobil tersebut.
Tapi, eksekutif penjualan tidak bisa mengantarkan mobil tersebut dan meminta dua hari.
Petani itu marah dan mengajukan pengaduan ke polisi setempat.
Personel polisi pun harus membujuk petani dan teman-temannya untuk kembali ke rumah mereka.
Kempegowda mengatakan, dia tidak ingin membeli mobil itu lagi dan menuntut permintaan maaf tertulis dari showroom karena telah mempermalukan dia dan teman-temannya.
"Saya telah meminta eksekutif penjualan dan otoritas showroom untuk meminta maaf kepada kami secara tertulis karena telah mempermalukan saya dan teman-teman saya. Sekarang, saya kehilangan minat untuk membeli kendaraan itu," kata Kempegowda.
(*)