Menurut laporan, ketika Poludentseva mulai menunjukkan tanda-tanda tidak bernapas, Dolgikh segera membaa tubuh istrinya dan melemparkannya ke jurang.
Sayangnya, para tamu tak bisa mencegahnya lantaran terlalu takut untuk menengahi perkelahian tersebut.
Namun mereka berhasil melaporkan aksi tak manusiawi itu ke polisi yang langsung bergerak meringkus Dolgikh.
Penyidik berujar, Dolgikh yang berada dalam penjagaan Garda Nasional Rusia mengakui pembunuhan yang dia lakukan.
Menurut laporan, pria itu akan berada dalam penahanan selama dua bulan, selama penyelidikan pembunuhan tersebut masih dilangsungkan.
"Dia menyiksanya dalam waktu lama di depan para saksi, di mana dia juga memukul organ vitalnya. Di bagian tubuh atas dan kepala," jelas Petrushin.
Penyidik juga menerangkan, Dolgikh diyakini berada dalam pengaruh alkohol ketika dia dilanda api cemburu pada salah satu tamu, dan menganggap istrinya berperilaku tak pantas.
Poludentseva pertama kali bertemu Dolgikh yang saat itu dipenjara atas tuduhan pembunuhan dan perampokan.
Selama menjalin hubungan, Poludentseva berharap bisa mengubah sosok Dolgikh menjadi lebih baik
"Mendiang tahu catatan kriminalnya. Tapi, dia tidak tahu bahwa orang mabuk dan marah, pria seperti ini bisa melakukan kejahatan serius," papar Petrushin.