Sosok.ID - Umat Muslim Tanah Air bersuka cita merayakan hari raya Idulfitri atau biasa disebut Lebaran.
Berbagai macam hidangan tersaji di atas meja makan, berpadu dengan harumnya pakaian yang baru dibeli dari toko.
Semua saling bersalaman, bermaafan sebagai tanda kembali ke fitrah.
Tapi tidak semua orang bisa melewati semua momen ini dengan indah, baik di masa lampau atau sekarang.
Salah satunya adalah Presiden Pertama RI, Soekarno, yang sempat merasakan pahit-manisnya merayakan Lebaran.
Seperti kita ketahui bersama, meski berdarah ningrat, orang tua Soekarno nyatanya berasal dari keluarga sederhana.
Sang ayah, R Soekeni merupakan pekerja biasa.
Sedangkan ibu Soekarno, Nyoman Rai Srimben adalah perempuan ningrat Bali, namun ia terusir dari lingkungan keluarganya.
Rai Srimben harus melepas status keningratannya karena menikah dengan Soekeni.
Pernikahan mereka kala itu dianggap tabu, pasalnya berdua beda keyakinan.