Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Angkat Senjata, Ribuan Warga Sipil Myanmar, Buruh hingga Insiyur Latihan Militer untuk Lawan Kudeta

Rina Wahyuhidayati - Senin, 10 Mei 2021 | 02:51
Demonstrasi melawan militer yang berkuasa di Myanmar.
theguardian

Demonstrasi melawan militer yang berkuasa di Myanmar.

Sosok.ID -Ribuan orang dari beragam profesi, mulai dari petugas medis, guru, insinyur, serta pekerja pabrik, yang meninggalkan pekerjaan untuk melawan kudeta Myanmar sejak 1 Februari 2021.

Banyak masyarakat sipil yang melarikan diri ke hutan adalah anggota Gerakan Pembangkangan Sipil (CDM), seperti yang dilansir dari CNN pada Rabu (5/5/2021).

Puluhan rekrutan anggota bersenjata merangkak sepanjang jalan berdebu, melakukan simulasi penyergapan di sebuah desa kecil di hutan.

Namun, simulasi itu untuk bekal pertahanan dari ancaman nyata junta militer Myanmar.

Mereka berusaha mencari cara untuk dapat mempertahankan diri dari militer Myanmar atau disebut juga Tatmadaw, yang seringkali melakukan kekerasan dan telah membunuh ratusan pemberontak kudeta.

Jadi mereka telah melakukan perjalanan ke perbatasan, ke daerah yang dikuasai oleh kelompok etnis bersenjata yang memerangi militer, pemerintah pusat, untuk mendapatkan hak dan otonomi yang lebih besar, sejak 70 tahun yang lalu.

Baca Juga: Myanmar MenujuNegara Gagal,Ratusan Mati, Pejuang Ditangkap Saat Tubuh Penuh Luka Bakar, Para Pemuda Nekat Belajar Perang

Di sana para masyarakat sipil diajari cara menembakan senjata.

Mayor Jenderal Nerdah Bo Mya adalah kepala staf Organisasi Pertahanan Nasional Karen (KNDO), salah satu dari dua sayap bersenjata dari Serikat Nasional Karen (KNU).

KNDO adalah kelompok pemberontak tertua di Myanmar yang mengklaim melindungi etnis minoritas suku Karen dan wilayah mereka di negara bagian Karen tenggara.

Dia mengatakan program pelatihan dasar pertahanan itu gratis.

"Ini adalah tanggung jawab untuk melindungi hidup," kata Bo Mya.

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x