Sosok.ID - Lebih banyak kapal perang. Lebih banyak 'umpatan'. Australia tampaknya bersiap untuk konfrontasi mematikan dengan China di Laut China Selatan.
Presiden China Xi Jinping berpidato di depan 70.000 orang di Lapangan Tiananmen pada saat memulai perayaan seratus tahun Partai Komunis Tiongkok.
Itu adalah peristiwa penting dan spektakuler, sehingga dia tidak dalam mood untuk kontradiksi.
Pada saat itu, Xi dengan lantang memperingatkan "pengganggu" internasional yang mengusik mereka.
Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Mendadak Australia Sejajarkan Indonesia dengan India dan Israel, Kenapa?
"Kepala mereka (akan) dibenturkan ke Tembok Baja Besar yang ditempa oleh lebih dari 1,4 miliar orang China," ancamnya.
“Kami tidak akan pernah membiarkan siapa pun mengintimidasi, menindas, atau menaklukkan China. Tidak ada yang boleh meremehkan tekad, kemauan, dan kemampuan orang-orang Tiongkok untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorial mereka,” katanya.
Pidato itu disambut dengan tepuk tangan meriah oleh kerumunan besar. Tetapi meski diancam, Australia tampaknya tetap berniat untuk "mengganggu" China.
Dikutip Sosok.IDdari news.com.au, Senin (5/6/2021), Australia telah mengirim Angkatan Laut Australia (RAN) lima kali dalam enam bulan terakhir untuk menantang pernyataan kepemilikan sepihak Beijing atas Laut China Selatan.
Negara yang ber-ibukota di Canberra itu berencana melakukan beberapa misi serupa dalam beberapa minggu mendatang.
Upaya yang dilakukan Australia untuk memerangi klaim China menjadi hampir dua kali lipat dibanding tahun lalu.