Kasus ini sampai dibawa ke Pengadilan Arbitrase Internasional.
Hakim memutuskan jika kapal buatan Inggris tersebutr tetap dikirimkan kepada Brunei setelah itu terserah pada Brunei akan diapakan.
Sudah membeli tapi tak bisa memakainya, Brunei pun banting harga untuk menjualnya.
Indonesia tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut dan membelinya.
Ketiga kapal perang itu akhirnya jatuh ke tangan militer dari negara yang pernah memberikan pelatihan kepada militer Brunei.
Meski Kerajaan Brunei kaya, kekuatan militer negara ini memang belum sementereng negara-negara di kawasan Asia Tenggara lainnya.
Kopassus pernah dipercaya melatih militer negara tetangga Indonesia ini.
Korps Baret Merah Kopassus mempunyai segudang prestasi mempertahankan NKRI, tak heran ia dipandang sebagai pasukan yang mumpuni.
Berbagai operasi berbahaya pernah dilakukan oleh Kopassus, mulai dari penumpasan PKI, Operasi Dwikora maupun Trikora, Operasi Seroja dan juga pembebasan sandera pembajakan pesawat Garuda Woyla.
Prestasi membanggakan Kopassus juga ditunjukkan ke dunia dengan menjuarai berbagai lomba tingkat internasional.