Sosok.ID - Konflik yang pecah hingga menimbulkan perang antara Rusia dan Ukraina akhirnya terjadi pada Kamis (24/2/2022).
Serangan demi serangan lewat udara, darat, dan laut dilakukan oleh Rusia untuk menghancurkan Ukraina, negara demokrasi Eropa yang berpenduduk 44 juta orang tersebut.
Sudah bukan rahasia lagi, selama beberapa bulan ini,Presiden Vladimir Putin telah menyangkal bahwa Rusia akan menyerang Ukraina.
Namun nyatanya Putin membatalkan kesepakatan damai hingga mengirim pasukan melintasi perbatasan di utara, timur dan selatan Ukraina.
Dalam sejumlah serangan terhadap Ukraina yang menimbulkan korban jiwa beberapa hari ini, Putin pun dituduh menghancurkan perdamaian di Eropa.
Bahkan apa yang dilakukan oleh Putinselanjutnya dapat membahayakan seluruh struktur keamanan benua itu.
Beberapa saat sebelum invasi dimulai, Presiden Putin di TV menyatakan bahwa Rusia tidak dapat merasa "aman, berkembang, dan eksis" karena apa yang disebutnya sebagai ancaman konstan dari Ukraina modern.
Banyak dari argumennya dinilai salah atau tidak rasional.
Merangkum Reuters, Putin mengklaim tujuannya adalah untuk melindungi orang-orang yang menjadi sasaran intimidasi dan genosida dan bertujuan untuk "demiliterisasi dan de-Nazifikasi" Ukraina.
Nyatanya, tidak ada genosida di Ukraina.