Komentar itu dilontarkan hanya beberapa hari setelah Ukraina menuduh militer Rusia menggunakan senjata kimia terhadap pasukan di kota Mariupol yang terkepung dan terkepung.
Resimen Azov, unit nasionalis sayap kanan Garda Nasional Ukraina, mengatakan tiga orang telah diracuni setelah sebuah pesawat tak berawak melemparkan bahan kimia misterius ke arah pasukan.
Salah satu tentara yang terluka dalam serangan menggambarkan ledakan yang mengerikan itu bersamaan dengan asap putih yang "manis".
Seorang korban lain yang keracunan mengatakan dia dengan cepat mulai berjuang untuk bernapas dan pingsan setelah merasakan kakinya seperti kapas.
Selama beberapa hari terakhir, pasukan Barat telah berusaha mati-matian untuk memverifikasi klaim keracunan.
AS berhati-hati mengomentari serangan itu, tetapi Pentagon mengatakan masalah itu "sangat memprihatinkan".
Presiden AS Joe Biden dan NATO sebelumnya telah memperingatkan Barat bisa langsung terlibat dalam perang Rusia dengan Ukraina jika Moskow diketahui menggunakan perang kimia.
Sejumlah anggota parlemen AS, termasuk Perwakilan Republik Florida Michael Waltz, telah mendukung seruan NATO untuk lebih terlibat dalam konflik jika Rusia diketahui menggunakan senjata kimia mematikan.
(*)