Sosok.ID - Bupati Meranti Muhammad Adil membuat keributan dengan mengancam akan bergabung dengan Malaysia dan bahkan menyinggung soal angkat senjata.
Keributan itu disampaikannya karena ketidakpuasan dengan dana bagi hasil (DBH) minyak di Kepulauan Meranti.
Adil mengklaim uang yang didapat Meranti tidak sesuai dengan banyaknya minyak yang dihasilkan wilayahnya.
Meranti disebutnya layak mendapat DBH US$ 100 per barel, namun di tahun 2022 Meranti disebutnya hanya menerima Rp114 miliar dengan hitungan US$60/barel.
"Ini karena kami daerah miskin, kalau kami kaya kami biarkan saja sudah, ambil Rp10 triliun pun enggak apa-apa," ujarnya, dikutip dari Youtube Diskominfotik Provinsi Riau, Senin (12/12/2022).
"Kami daerah miskin, daerah ekstrem," tambah Adil.
Adil menyebut, harusnya daerahnya menjadi prioritas dan mendapatkan dana lebih banyak daripada yang didapat saat ini.
"Jadi kalau daerah miskin ada minyak bapak ibu ambil uangnya entah di bawa ke mana, pemerataan, pemerataan ke mana seharusnya kami ini yang menjadi prioritas," kata dia.
Adil lantas mengatakan, jika pemerintah pusat tidak perhatian kepada wilayahnya, maka dia memilih bergabung dengan Malaysia.
"Maksud saya, kalau bapak tak mau ngurus kami, pusat tidak mau mengurus Meranti kasihkan kami ke negeri sebelah," kata Adil.
Dia pun menyinggung soal angkat senjata untuk merampungkan permasalahan ini.
"Apa perlu Meranti angkat senjata, kan tak mungkin," ujarnya.