Awalnya pesawat disebut-sebut mendarat di Paro dengan aman pukul 06.17 WIT.
"Pesawat mendarat dengan selamat di Paro pada pukul 06.17 WIT," ujar pemilik maskapai penerbangan Susi Air, Susi Pudjiastuti, Selasa (7/2/2023).
Tetapi ternyata tiba-tiba tersiar kabar bahwa pesawat yang ditumpangi oleh 5 orang penumpang yakni Demeanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge, dan Wetina W (bayi) diganggu oleh KKB hingga aksi pembakaran dan penyanderaan pun terjadi.
Namun manajemen Susi Air sempat mendapatkan pertanda dari pergerakan Philips Marthen melalui GPS portable milik sang pilot.
"Pada pukul 08.05 WIT, diinformasikan melalui GPS portable milik pilot bergerak ke arah selatan," kata Susi.
"09.57 WIT, penerbangan PK-BVC melaporkan bahwa pesawat PK-BVY terbakar di landasan dan tidak ada orang di sekitarnya termasuk pilot," ungkap Susi.
Papua Merdeka sebagai syarat melepas sandera
Lebih lanjut, beredar kabar terkait syarat yang diberikan oleh KKB pimpinan Egiyanus Kogoya bila sandera ingin dibebaskan.
Berikut syarat yang diminta oleh KKB:
1. Semua penerbangan jalur masuk ke Kabupaten Nduga mulai sekarang disetop;
2. Roda pemerintahan Kabupaten Nduga sebelum alm Y.G berbeda dengan PJ sekarang, dalam hal ini setelah PJ Bupati dilantik banyak penangkapan masyarakat sipil, pengungsi, pemerkosaan terhadap mama di kebun, oleh TNI, Polri dll di ibu kota Kenyam;
3. Pilotnya kami sudah sandera dan kami sedang bawah keluar, untuk itu anggota TNI Polri tidak boleh tembak atau interogasi masyarakat sipil Nduga sembarang, karena yang melakukan adalah kami TPNPB OPM Kodap III Ndugama-Derakma dibawah Pimpinan Panglima Bridgen Egianus Kogoya;