Sosok.ID- Jelang setahun perang Rusia-Ukraina, militer Kremlin disebut-sebut diambang kekalahan telak.
Seperti diketahui perang Rusia-Ukraina telah berjalan selama hampir satu tahun usai Vladimir Putin memerintahkan invasi pada 24 Februari 2022 silam.
Tanda-tanda kekalahan militer Ukraina bahkan diungkap langsung oleh Sekretaris Jenderal Aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Jens Stoltenberg baru-baru ini.
Senin (13/2/2023) Sekjen NATO tersebut mengungkapkan bahwa perang Rusia-Ukraina menguras stok amunisi senjata yang dimiliki oleh aliansi.
Bukan tanpa alasan, NATO menjadi aliansi yang mendukung bahkan memberikan bantuan militer kepada Ukraina selama perang Rusia-Ukraina pecah.
Namun kali ini NATO mengaku kewalahan sendiri terkait bantuan militer yang terus menerus mereka berikan kepada militer Ukraina.
Melansir dari AFP, Stoltenberg menambahkan bahwa kini stok amunisi senjata di gudang NATO telah terkuras habis.
Hal itu tak lain karena perang Rusia-Ukraina disebut Stoltenberg memiliki tingkat penggunaan amunisi yang melebihi kapasitas produksi NATO.
"Perang di Ukraina menghabiskan banyak sekali amunisi, dan menghabiskan stok para sekutu," ungkap Stoltenberg.
Bahkan tingkat penggunaan amunisi oleh tentara Volodymir Zelenski melebihi kapasitas produksi yang dilakukan oleh NATO.
Akibatnya, industri pertahanan negara-negara anggota NATO kini berada di bawah tekanan.
“Tingkat pengeluaran amunisi Ukraina sekarang jauh lebih tinggi daripada tingkat produksi kami saat ini."