Sebelum pertempuran minggu lalu, tidak ada tentara dari kedua pihak yang tewas dalam pertempuran di perbatasan selama 45 tahun.
Dilihat dari sejarahnya, China dan India bertempur di perbatasan pada tahun 1962, dan bentrok lagi pada tahun 1967.
Akan tetapi, kedua belah pihak berupaya ingin menghindari insiden yang bisa mengarah ke perang terbuka.
Kemudian penyergapan hari Senin (15/6/2020), mengubah segalanya. Situasi ini berpotensi besar memicu perselisihan yang selama ini terpendam.
Gambar satelit dari 2010 menunjukkan wilayah Lembah Galwan sebagai bentangan sempit
Pada hari Sabtu (20/6/2020), China menuduh India melakukan "aksi provokasi yang disengaja", dan mengkritik pembangunan infrastruktur di daerah tersebut. Tetapi konstruksi India telah berada di dalam wilayah yang dikontrolnya.
"Ini tampaknya menjadi dorongan yang jauh lebih terpadu pada bagian China untuk mengubah status quo," kata Andrew Small, rekan senior di German Marshall Fund kepada The Guardian.
Dia memperingatkan bahwa informasi tentang daerah perbatasan itu terpisah-pisah, dan sebagian besar dari sumber-sumber India dilengkapi dengan gambar satelit.
Akan tetapi, ada gambaran yang jelas tentang kehadiran pasukan China yang terus meningkat.
Small menambahkan, "Militer China telah memperkuat posisinya di banyak lokasi, tidak hanya melakukan patroli di seluruh LAC tetapi membangun infrastruktur dan mempertahankan kehadiran yang berkelanjutan."